Oleh : W. Wartawan, S.HMahasiswa Program Komunikasi Universitas Siber Asia
KOMUNIKASI massa merupakan salah satu bentuk komunikasi yang menggunakan media massa dalam menyampaikan pesan atau informasi, salah satunya adalah televisi. Sebagai media informasi menurut Sony:2008 (dalam Romli, 2016:88) televisi memiliki kekuatan tersendiri yaitu kekuatan agar dapat menyampaikan sebuah pesan. Ini dikarenakan televisi dapat memunculkan pengalaman. Pengalaman inilah yang seakan-akan dialami atau dilalui oleh diri sendiri dengan memiliki jangkauan yang sangat besar dalam waktu yang berbarengan. Televisi tentunya, memliki banyak program untuk dapat ditayangkan kepada para khalayak yang salah satunya adalah sinetron.
Salah satu Sinetron yang memiliki tingkat kepopuleran dan Rating Tertinggi adalah Sinetron Ikatan Cinta, Sinetron Ikatan Cinta menduduki pencapaian tertinggi selama 5 tahun terakhir program sinetron Indonesia. Tentu, hal ini tidak terlepas dari peran para penonton sinetron, berbagai macam aksi yang dilakukan oleh para penonton pecinta sinetron Ikatan Cinta..
Menurut McLuhan dalam (Rakhmat, 2003:249) televisi dapat merangsang alat indera kita, mengubah pesepsi dan hingga mengubah perilaku kita. D. Krech dan Crutch Field (Siti Partini, 1989:61 dalam Sunyoto, 2014 : 21) mengungkapkan bahwa sikap merupakan sebuah organisasi yang tetap dari sebuah proses emosi atau perasaan, dukungan atau motivasi, pengamantan dan juga persepsi mengenai segala aspek dari segala aspek kehidupan manusia.
Pada tayangan Tayangan Sinetron Ikatan Cinta mempunyai hubungan yang sangat tinggi dengan penontonnya. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Effendy (2003:254-256) bahwa efek yang ditimbulkan dalam hal ini merupakan sikap penonton adalah reaksi terhadap stimulus, dan stimulus disini adalah tayangan. Artinya, tayangan sinetron Ikatan Cinta dapat merubah dengan kuat sikap para penontonnya.
Isi pesan dari tayangan Ikatan cukup membuat penontonnya mengetahui dan memahami pesan dari sinetron Ikatan Cinta. Sesuai apa yang disampaikan Cangara (2006:23) sebuah pesan dapat disampaikan melalui tatap muka atau media komunikasi, dan dapat berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat ataupun propaganda. Dalam hal ini, pesan yang disampaikan adalah sebuah tontonan untuk menghibur, sehingga memiliki sifat untuk menghibur para penontonnya.
Sinetron Ikatan Cinta ditonton karena penontonnya merasa apa yang ditayangkan memiliki kesamaan dengan kehidupannya, sehingga banyak yang terbawa suasana, perasaan karena pemain dapat menyampaikan pesan dengan baik. Dari hasil pengamatan bahwa Sinetron Ikatan Cinta menunjukkan bahwa isi pesan dalam tayangan sinetron Ikatan Cinta cukup membuat para penonton ikut terbawa emosi/perasaan (afektif)
Dalam pengamatan pada sinetron ikatan cinta, isi pesan tayangan sinetron Ikatan Cinta cukup untuk merubah perilaku atau sikap konatif para penontonnya dilihat dari adanya tindakan mengikuti adegan yang ditampilkan. Menurut Effendy (2003:208) penonton tidak hanya terpengaruh sewaktu-waktu tetapi dengan kurun waktu yang cukup lama. Artinya pesan yang disampaikan oleh sebuah sinetron, drama atau tontonan yang lainnya memiliki hubungan dalam berperilaku sehari-hari pada penontonnya.
Sinetron Ikatan Cinta merupakan salah satu sinetron Indonesia yang memiliki jalan ceritanya sendiri yang membuat para penontonnya memiliki pemahan adegan dalam sinetron sesuai dengan kehidupannya. Hal ini terbukti dari hasil bahwa aspek daya tarik mampu menumbuhkan pengetahuan (kognitif) penonton mengenai Ikatan Cinta dan lebih dalam dan mempelajari kehidupan dari tayangan dengan kuat atau tinggi.
Menurut Effendy (2003:177) bahwa televisi memiliki daya tarik yang lain yang berbeda dengan media massa lainnya berupa kata-kata, musk, sound effect dan gambar yang mamapu menimbulkan kesan yang mendalam pada penonton, sehingga larut dalam suasana. Kesan tersebut muncul karena adanya peristiwa-peristiwa dalam tayangan atau tontonan yang dirasa erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sesuai dengan hasil pengamatan, daya tarik memiliki hubungan yang sangat kuat dengan sikap afektif para penonton sehingga responden Memiliki keyakinan adegan dalam sinetron sesuai dengan kehidupan nyata.
Daya tarik yang diperlihatkan oleh bintang-bintang film (aktor/aktris) dapat seperti penampilan, tingkah laku, bahkan pesan yang disampaikan dapat mempengaruhi sikap penonotnnya. Hal ini selaras dengan hasil pengamatan bahwa sinetron Ikatan Cinta memiliki daya tariknya yang membuat banyak penontonnya yang menirunya, atau dalam arti lain berkehidupan mengikuti pemeran, dan cerita
Menurut Effendy (2003:207-208), pengaruh film, sinetron, drama itu sangat besar terhadap jiwa manusia, semakin sering menonton maka berpengaruh pada jiwa sosial terutama pada unsur psikologis. sehingga semakin sering penonton menyaksikan sebuah tayangan televisi ia akan merasakan bahwa ia menjadi pemeran dalam tayangan tersebut karena terlalu larut dalam suasana, dan perasaan. Hal ini terbukti dari hasil penelitian ini bahwa frekuensi memiliki hubungan yang cukup berarti dengan sikap afektif penonton akun fanbase yang menimbulkan para penonton menyukai dan menyakini kehidupan pribadinya sama seperti dalam tayangan sinetron Ikatan Cinta
Seringnya seseorang menonton sebuah tayangan (film, sinetron dan yang lainnya) akan berpengaruh pada perilakunya seperti mengubah cara berpakaian, cara berbicara, cara bergaya karena seringnya menonton sebuah tayangan. Sinetron Ikatan Cinta yang tayang setiap hari dengan durasi 1,5 jam mampu mempengaruhi sikap konatif atau perilaku dari penontonnya terbukti dari hasil yang menunjukkan bahwa banyak yang perilakunya (konatif) berubah ketika bahkan setelah menonton tayangan sinetron Ikatan Cinta.(***)