KARAWANG-Setelah selesai mendata populasi, persebaran, dan kepadatan Owa Jawa (Hylobates moloch) di kawasan Pegunungan Sanggabuana, PT Astra Otoparts Group (AOP) dan Sanggabuana Conservation Foundation dengan berkolaborasi dengan Perum Perhutani KPH Purwakarta dan Menlatpur Kostrad mulai membangun jalan tol primata di Pegunungan Sanggabuana.
Pembangunan jalan tol primata di Sanggabuana ini merupakan program lanjutan dari hasil rekomendasi laporan penelitian pasca Ekspedisi Owa Jawa Sanggabuana pada Juli-September 2024 lalu. Jalan tol primata yang akan dibangun di tengah hutan Pegunungan Sanggabuana ini berupa koridor yang menghubungkan beberapa blok hutan yang merupakan habitat primata, terutama Owa Jawa yang sudah terputus akibat alihfungsi lahan hutan.
Dari Laporan Hasil Ekspedisi Owa Jawa Sanggabuana yang dilakukan AOP, SCF dan Menlatpur Kostrad dan Perum Perhutani, didapati salah satu ancaman Owa Jawa di kawasan hutan Pegunungan Sanggabuana adalah terputusnya beberapa blok hutan yang menjadi habitat Owa Jawa. Juga perburusan liar dan juga berkurangnya populasi pohon pakan dan pohon tidur Owa Jawa.
Pembuatan jalan tol primata atau koridor primata ini sudah mulai dikeroyok pengerjaannya oleh SCF dan AOP. AOP sendiri secara bersama-sama dengan mengerahkan Colleague Voluntary Program (CVP)-relawan karyawan dari PT Astra Otoparts Group, juga beberapa CSR dari anak perusahaan PT AOP Group yang tersebar di beberapa kota di Jawa Barat.
Pada Sabtu, 14 Desember 2024, CVP AOP Group bersama beberapa CSR dibawah AOP Group memulai pembangunan koridor ini di Blok Dindingari, di Petak hutan 35A dengan menanam ratusan pohon yang menjadi sumber pakan alami Owa Jawa.
Annisa Sutarno, Program Manager Tim Ekspedisi Owa Jawa Sanggabuana AOP-SCF mengatakan bahwa pembuatan jalan tol primata ini akan dilakukan dalam jangka waktu 3 tahun kedepan secara bertahap. Tanaman yang ditanam untuk membangun koridor adalah jenis-jenis yang direkomendasikan dari hasil kajian dan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh SCF.
“Tidak semua merupakan tanaman kehutanan, tetapi juga beberapa jenis tanaman buah yang mempunyai nilai ekonomi tinggi yang digunakan sebagau bufer area kawasan hutan dan ladang penduduk. Tanaman buah sebagai bufer ini juga akan digunakan untuk membantu program ketahanan pangan masyarakat dan diharap bisa membantu perekonomian masyarakat sekitar.” Terang Annisa.
“Jalan tol primata ini akan dibangun untuk menyambungkan beberapa blok hutan habitat Owa Jawa sepanjang sekitar 20 km, sejak dari Gunung Haur di Purwakarta yang berbatasan langsung dengan Waduk Jatiluhur, sampai ke hutan di wilayah Talaga-Cianjur, Cibereum di Bogor dan Gunung Rungking yang masuk kawasan Tegalwaru,Karawang.” Tutup Annisa.
M. Gama Prastowo, SESR Dept Head AOP mewakili manajemen mengatakan bahwa diluar CSR AOP Group, kegiatan hari ini adalah kegiatan kerelawanan dari karyawan dibawah AOP Group. Kegiatan ini untuk membantu program lanjutan konservasi Owa Jawa di Sanggabuana bersama SCF, yang merupakan program perlindungan dan pelestarian jangka panjang.
Dengan pembangunan jalan tol primata ini, tidak hanya mengembalikan fungsi habitat Owa Jawa dan primata, saja tetapi juga membantu mengembalikan fungsi hutan sebagai rumah untuk 339 jenis satwa liar yang ada di kawasan hutan Pegunungan Sanggabuana.(red)