KARAWANG,Sakatanews.com-KKN Universitas Buana Perjuangan Karawang tahun 2021 dilakukan secara Online. Salah satu desa yang menjadi tempat KKN yaitu desa Telukambulu, kecamatan Batu Jaya Karawang, Karawang, dengan tema KKN “Sinergi Membangkitkan Ekonomi Kerakyatan di Era New Normal”. Kegiatan KKN dilaksanakan mulai 1 Juli sampai 31 Juli 2021.
Kegiatan tersebut bertujuan memberikan pengalaman belajar yang berharga kepada mahasiswa melalui keterlibatan secara langsung di masyarakat untuk menemukan, merumuskan, mempelajari, mengenal potensi masyarakat sasaran, mengorganisasi masyarakat, memecahkan, menanggulangi dan mencari solusi permasalahan secara rasional dengan menumbuhkan motivasi untuk memanfaatkan potensi sendiri.
Jumlah anggota yang mengikuti kegiatan KKN Telukambulu berjumlah 17 orang yang berasal dari berbagai program studi seperti manajemen, teknik informatika, teknik industri, akuntansi, PGSD, psikologi, ilmu hukum, dan PPKN dengan dosen pembimbing bernama Kiki Ahmad Baihaqi, S.Kom,. M.kom.
Kegiatan KKN yang mereka lakukan memiliki berbagai program kerja seperti pembinaan secara online unit UMKM, melengkapi profil desa, dan kajian profil desa.
Desa Telukambulu memiliki Kepala desa yang bernama Ahmad Samsuri. Jumlah masyarakat 5.934 jiwa. Jumlah kepala keluarga 1.972 KK. Dengan kepadatan penduduk 899 jiwa/Km2. Sebagian besar pekerjaan penduduk desa Telukambulu kecamatan Batu jaya berprofesi sebagai buruh dan petani.
Desa Telukambulu memiliki beberapa potensi diantaranya adalah konfeksi, tape singkong, opak singkong, hasil peternakan, perikanan dan pertanian.
Pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa tahun belakangan membuat sejumlah besar UMKM gulung tikar. Hal ini disebabkan karena omset penjualan tidak mampu menutupi biaya produksi dan operasional. Daya beli masyarakat yang kian menurun menyebabkan menurunnya tingkat penjualan UMKM tersebut.
Keluhan juga disampaikan masyarakat yang menjalankan UMKM di bidang konveksi, karena angka penjualan yang jatuh selama pandemi beberapa tahun belakangan ini membuat biaya produksi dan biaya operasional sering kali tidak tertutupi.
Ditambah lagi jumlah produksi tetap tiap harinya menyebabkan stok produk banyak menumpuk.
Menyikapi fakta dan masalah yang disampaikan oleh para pelaku UMKM dan pak Tanu, Ketua KKN Desa Telukambulu tahun 2021, Geo Septian mengatakan, untuk menjawab permasalahan tersebut pihaknya berupaya untuk membantu memperluas pasar dengan menerapkan sistem penjualan satu pintu menggunakan marketplace yang sudah tersedia secara online dengan nama Ambulu Store.
“Disini masyarakat yang memiliki UMKM didata oleh RT setempat untuk dilaporkan ke Desa dan diminta kontaknya agar dapat berkomunikasi serta memperkenalkan daganganya. Kemudian kami membantu memberi masukan, melakukan branding dan menjual produk mereka,” ujarnya.
Dengan memperluas pasar, diharapkan omset UMKM yang tergabung dalam marketplace Ambulu Store dapat ditingkatkan.
“Tidak hanya produk konfeksi, kami juga berupaya untuk membantu menciptakan produk olahan seperti makanan olahan dari hasil perikanan, dan hasil pertanian agar bisa dipasarkan di Ambulu Store,” kata dia.
Sementara, Mahasiswa Fakultas Farmasi UBP Karawang yang menjadi bagian KKN Desa Telukambulu menyebut, untuk menanggapi pandemi covid-19 yang kian memburuk, mahasiswa KKN Telukambulu juga mempunyai Program kerja selanjutnya yakni melakukan pembagian dan penyuluhan tentang pembuatan handsanitizer spray secara mandiri dengan standar WHO pada warga desa Telukambulu sebagai upaya untuk membantu memerangi pandemi covid-19.
“Kami juga berharap, pembuatan handsanitizer mandiri ini tidak hanya untuk di konsumsi pribadi namun dapat menjadi peluang untuk membuka UMKM baru nantinya,” kata dia.
Dengan adanya berbagai program kerja tersebut, mereka berharap dapat membantu UMKM agar tetap bertahan dalam masa pandemi ini serta memberikan dukungan terhadap keberadaan UMKM tersebut. Selain itu, Mereka juga berharap agar masyarakat lebih memahami tentang covid-19 dan cara pencegahan covid-19 serta ikut membantu pemerintah dalam memerangi pandemi ini.(red)
