KARAWANG-Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fasilkom Unsika mengadakan pendataan mahasiswa yang belum membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT), untuk diajukan ke pihak kampus agar bisa diambil kebijakan yang lebih adil terhadap hak berpendidikan.
Ketua BEM Fasilkom, Ginal Fikri Al Hakim mengatakan, permasalahan ini setiap tahun memang selalu terjadi dan masih belum ada solusi yang pasti, padahal Unsika baru berganti rektor.
Menurutnya, pembayaran UKT ini menjadi masalah vital bagi mahasiswa.
“Karena hal yang biasa terjadi ketika mahasiswa belum membayar UKT, mereka tidak diizinkan untuk mengikuti UTS ataupun UAS,” ujar Ginal.
Padahal, lanjut dia, adanya kampus negeri ini harus menampilkan wajah bahwa pendidikan itu tidak harus memandang status sosial.
“Yang punya hak untuk berkuliah itu bukan orang kaya, tapi terlepas dari status sosial yang ada, setiap orang memiliki hak yang sama dalam berpendidikan,” ucap Ginal.
Ia menuturkan, hal yang akan dilakukan Ormawa Fasilkom Unsika, khususnya BEM sendiri akan mempersiapkan segala halnya agar permasalahan UKT ini bisa diminimalisir dan menemukan titik terang dengan pihak Fakultas.
“Diusahakan sebelum nanti UTS hal ini akan menjadi fokus pembahasan oleh ormawa fasilkom untuk dibenahi terlebih dahulu, agar hal setiap tahun ini tidak terulang kembali, dan sudah memiliki data-data konkrit ketika melakukan audiensi terhadap pihak Fakultas,” pungkas Ginal.(kto)