22.4 C
Indonesia
Monday, September 9, 2024

Desa Wancimekar dengan Segudang Potensi Ekonomi Kreatif, Produktivitas Menurun Gegara COVID-19

KARAWANG,Sakatanews.com-Desa Wancimekar Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang memiliki segudang potensi ekonomi kreatif. Namun produktivitas mengalami penurunan drastis sejak Indonesia dilanda pandemi COVID-19.

Berbagai produk home industri yang didominasi oleh bidang konveksi seperti topi, kaos, jaket, tas, keset, bantal, guling dan berbagai produk lainnya ada di Wancinekar.

Kepala Desa Wancimekar, Dimyat Sudrajat mengatakan, sudah sejak dulu ekonomi kreatif khususnya home industri merupakan salah mata pencaharian terbesar masyarakatnya. Meski tidak sebesar dulu, hingga kini masih banyak masyarakat yang mencari nafkah lewat hasil produksi konveksi.

“Dulu ratusan rumah di Wancimekar ini jadi home industri, khususnya konveksi. Sekarang keberadaan home industri semakin menyusut. Namun konveksi ini masih jadi salah satu mata pencaharian utama bagi masyarakat,” ujarnya, Selasa (13/7/2021).

Kepala Desa Wancimekar, Dimyat Sudrajat

Ia mengungkapkan, pangsa pasar hasil produksi home industri di Wancimekar bukan hanya pasar lokal dan interlokal, tapi juga mencapai pasar international.

“Hasil produksi biasanya di jual ke Bandung, Jakarta, Lampung, Kalimantan dan beberapa daerah lainnya,” paparnya.

Namun, sejak pandemi COVID-19 melanda, lanjut Dimyat, sangat berdampak kepada produktivitas home industri di desanya. Selain menurunnya kuantitas produksi, jumlah home industri juga menurun.

“Konveksi besar mengalami penurunan kuantitas produksi, yang sebelumnya bisa memproduksi hingga 2.000 kodi topi per pekan, kini hanya 200 kodi saja. Bahkan konveksi kecil ada yang sampai tutup,” kata dia.

Ia mengakui, pemerintah desa belum bisa berbuat banyak untuk mendorong produktivitas home industri di tengah pandemi. Kreatifitas dan kemampuan usaha masyarakat masih menjadi modal utama untuk tetap produktif.

“Kedepan kami akan mencoba memanfaatkan BUMDes untuk mendorong produktivitas home indutri,” kata Kepala Desa yang baru menjabat pada 2021 ini.

Ia juga berharap pemerintah daerah bisa memberikan perhatian dan bantuan kepada para pelaku home indutri di desanya.

“Selain modal, kebutuhan utama home industri di Wancimekar ini adalah pasar. Hal ini tentunya yang menjadi perhatian utama pemerintah desa, dan berharap pemerintah daerah juga bisa membantu. Apalagi di masa pandemi ini, seringkali hasil produksi home industri menumpuk di gudang,” tandasnya.

Sementara, Yana (36) salah seorang pelaku home industri di Wancimekar mengaku, ia tetap berusaha melalukan produksi meski sering kali topi hasil produksinya harus menumpuk di gudang. Adapun pasar yang bersedia menampung hasil produksi tersebut dengan harga yang relatif rendah.

“Kalau nggak produksi kasian yang kerja, jadi tetap maksain (produksi). Kadang (topi) numpuk digudang. Walau pun sekarang (harga jual) murah tetap saya jual. Lumayan masih ada untung walau cuma Rp10 ribu per kodi,” ungkap dia.(red)

BERITA TERKAIT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
- Advertisement -

BERITA TERKINI