KARAWANG-Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Karawang, menyebut masalah sipon di Sungai Cikarang Gelam di Desa Dawuan Tengah Kecamatan Cikampek.
Sekretaris PMII Karawang, Maulana Malik Ibrohim mengatakan, Pembangunan Karawang yang begitu cepat tidak di dukung dengan perencanaan pengendalian perairan yang matang. Selain itu banyak proyek perairan yang perlu diperhatikan.
“Peroyek sipon Cikarang Gelam yang memakan anggaran APBN kurang lebih 80 milyar luput dari lembaga pengawasan pejabat terkait. Hasil pantauan kami, Lubang Sipon yang berdiameter 2 meter tetap mestinya menggunakan pipa yang berukuran lobang sipon, ini malah di ganti dengan pipa berukuran 1 meter ditumpuk menjadi 4 batang,” ujarnya.
Ia menyebut, sebulum pengerjaan proyek tersebut banjir di Perumahan BMI Cikampek dan sekitarnya tidak separah di tahun ini.
“Maka dari itu Pemerintah Daerah, Provinsi dan Pusat harus mengusut tuntas hasil proyek yang telah di laksanakan ini. Agar tidak terjadi di saluran perairan yang lain guna menjaga pembangunan di Karawang tidak menjadi bencana bagi warga Karawang,” tegasnya.
Dia juga mengingatkan bahwa bencana banjir adalah bencana yang paling terkalkulasi.
Selain dari itu, lanjut dia, PMII melihat permasalahan saluran perairan yang mengakibatkan banjir yang merenggut ekonomi dan menghilangkan pendapatan masyarakat. Maka Perlu adanya normalisasi sungai perairan di seluruh irigasi karena sudah mulai banyak pendangkalan dan penyempitan aliran perairan!!
“PMII Karawang akan fokus mencari akar masalah penyebab banjir parah yang melanda Kabupaten Karawang,” pungkasnya.(ing)