25.8 C
Indonesia
Saturday, January 25, 2025

Selama 2024 Angka Penyebaran HIV di Karawang Capai 824 Kasus

KARAWANG – Tahun 2024 dinilai tahun paling kelam dalam hal penyebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kabupaten Karawang. Sebab, hingga akhir November lalu, angka penyebaran HIV dalam 11 bulan telah tembus angka 824 kasus.

Hal itu disampaikan, Staf Program Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Karawang, Yana Aryana, Senin (16/12/2024). “Peningkatan angka kasus HIV di Karawang tahun 2024, menjadi angka tertinggi sepanjang pencatatan dari tahun ke tahun,” ujarnya.

Disebutkan, secara kumulatif dari tahun 2000 sampai dengan 2024 angka kasus HIV sudah mencapai 3.726. Angkanya tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun, dan gongnya terjadi di 2024 ini yang mencapai 824 kasus.

Dijelaskan pula, peningkatan kasus HIV itu mulai meningkat tajam dalam 4 tahun terakhir ini. Pada tahun 2021 angka HIV mencapai 244 kasus, tahun 2022 meningkat jadi 414 kasus, tahun 2023 meningkat jadi 593 kasus, dan 2024 meningkat drastis jadi 824 kasus.

Yana memaparkan, berdasarkan karakteristik umur paling banyak kasus HIV ini terjadi pada usia produktif. Sebagian besar penederita HIV adalah kaum laki-laki.

“Di tahun 2024 ini kasus HIV usia paling banyak ada 25-29, jumlahnya mencapai 474 kasus. Kemudian, jika dilihat dari jenis kelamin, paling banyak masih laki-laki, angkanya 473 kasus. Sementara perempuan hanya 211 kasus,” paparnya.

Berdasarkan faktor risiko, lanjut Yana, orang yang paling banyak terkena HIV adalah kalangan lelaki suka lelaki (LSL) sebanyak 247 kasus, disusul kalangan umum sebanyak 194 kasus, dan jalur tuberkulosis sebanyak 138 kasus.

“Selain LSL, umum, dan TB, angka kasusnya tercatat di bawah 100. Ada pasangan suami istri 62 kasus, pelanggan 49 kasus, bumil 47 kasus, wanita pekerja seks 37 kasus, anak dari ibu odhiv 17 kasus, calon pengantin 11 kasus, waria 5 kasus dan infeksi menular seksual (ims) 1 kasus,” ungkapnya.

Yana berharap, masyarakat Karawang bisa menyadari betapa bahayanya prilaku seksual menyimpang terhadap kesehatan diri. Terlebih, HIV ini bisa menular melalui kontak tertentu.

“Yang tinggi itu trendnya masih homoseksual, tapi sekarang TBC juga angkanya tinggi, apalagi TB adalah penyakit yang bisa menular melalui udara dari batuk atau bersinnya orang terdampak,” katanya.

“Layanan HIV juga di Karawang sudah tersedia, mulai dari tes HIV, layanan perawatan dukungan dan pengobatan (pdp), layanan viral load (vl) hingga layanan profilaksis pra-pajanan (PrEP),” kata Yana.

Menurutnya, semua warga punya tanggung jawab untuk memutus mata rantai penyebaran HIV. Artinya, tugas tersebut bukan hanya ada di pemerintahab dan KPA saja.(red) 

BERITA TERKAIT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
- Advertisement -

BERITA TERKINI